Saturday, August 11, 2007

[joke] Rombongan Gorut

Elnino
11 Des 06


Rombongan pejuang Kabupaten Gorontalo Utara (Gorut) akan pulang semua Selasa (12/12) besok ke Gorontalo. Ada beberapa kejadian lucu yang terjadi selama mereka tinggal di Asrama Salemba. Maklum, di antara mereka ada sekitar 50-an orang yang baru pertama kali ini ke Jakarta. 30-an lainnya sudah pernah atau sering ke ibukota.

Suatu kali, seorang pejuang Gorut yang bernama Hendra berjalan-jalan di ITC Cempaka Mas. Dia tertarik dengan sandal-sandal yang dipajang disalah satu toko. Dalam hatinya, dia bertekad harus bisa berbicara seperti orang Jakarta, atau seperti orang Jawa, supaya tidak ketahuan dari kampung, sehingga tidak mudah diakalin orang. Kebetulan, dia sudah tahu arti "piro" dalam bahasa Jawa yang bermakna "berapa". Mendekatlah si Hendra ke penjual sandal;

Hendra: Mbak, sandal yang ini bagus ya...
Mbak : Oh, iya mas... Cocok kalau mas yang pake...
Hendra: Piro....?
Mbak : Itu selawe' mas...
Hendra: ????!!! (dia tidak mengerti apa itu "selawe")... Kalau sengongo' boleh...?
Mbak: ????!!!! Sengongo' berapa sih....?
Hendra: Bilang dulu "selawe" itu berapa, baru saya kasih tahu arti"sengongo"
Mbak: Selawe' kan dua puluh lima ribu...
Hendra: Kalau sengongo' itu setengahnya....

************************************
Seorang pejuang Gorut bernama Herman sedang berkeliling di Mall Mangga Dua, mencari "memory card" untuk hape-nya. Dari Mall Mangga Dua, dia menelpon Hendra.

Herman: Ndra, ana lagi di Mangga Dua. Eh, memory card yang dulu ente bilang paling gaga ini apa dulu....? Ana lupa depe nama...
Hendra: Ooh, cari jo yang merek OHARA

Sepuluh menit kemudian... Herman menelpon lagi.

Herman: Ndra..., tidak ada itu yang merek OHARA. Ana so tanya di lima toko...
Hendra: Ooh, kalau begitu ente tanya jo yang merek TAXICO. Sama deng OHARA itu.... Bilang kasana yang pake "X", bukan "KS"... deng pake"C", bukan "K". Jang lupa... TAXICO...
Herman: Oke. Oke...

Sepuluh menit kemudian... Herman menelpon lagi.
Herman: Ndra.... Delo butul merek-merek yang ngana bilang-bilang ini? Napa dorang penjaga toko so jaga tatawa akang ana....
Hendra: Merek apa yang ada pa dorang?
Herman: Napa bo jenis "MD-2" yang ada pa dorang
Hendra: Aaah.... so itu-itu-lo ana pe maksud....!!
Herman: (^&^^%$%^%$%$^%%###&*^*&!!!!!

****************************************************

Seorang pejuang Gorut yang kerap disapa Boh sedang pusing tujuh keliling. Dia sudah kehabisan duit di Jakarta. Pinjam sana-sini tak dapat. Akhirnya dia menelpon seorang tokoh Gorontalo yang dia tahu sangat berkeinginan menjadi Bupati Gorontalo Utara.

Boh: Halo, pak...
Si Tokoh: Eh, bagimana? Aman-aman to...?
Boh: Aman, pak... Cuma, sekarang ini saya sudah sangat kesulitan di Jakarta... Makanya saya menelpon bapak untuk minta petunjuk....
Si Tokoh: Gampang itu. Tapi ngana harus jamin kita berpasangan deng Thariq Modanggu, e.... (Ket: Thariq adalah Ketua Komite PembentukanKabupaten Gorut).
Boh: Siap, pak .... Baru bagimana deng petunjuk yang saya minta itu, pak?
Si Tokoh: Bilang pa Thariq, dia duduk manis jo, jadi kita pe calonbwakil bupati...
Boh: Siap, pak... Baru petunjuk bapak dang...?
Si Tokoh: Bilang pa Thariq.... Kita so siap 2 M for kampanye...
Boh (sedang menahan jengkelnya): Ish.... 2 milyar pak...? Pe banyak skali ti pak pe "petunjuk" itu eyi.... Boleh mo kase kamari sama saya itu "petunjuk" pak...? Biar bo doyi tiket (pesawat)?
Si Tokoh: Tenang saja ngana, sadiki lagi kita kirim pulsa..
Boh: Oke, pak. Terima kasih atas "petunjuk"nya...

Sejak itulah di kalangan pejuang Gorut istilah "petunjuk" memiliki makna yang lain. Misalnya saja, ketika ada di antara mereka yang akan pergi jalan-jalan, maka kawan-kawannya akan berkata, "Wah.... sojalan-jalan pooli ente 'e.... So dapa "petunjuk" darimana pooli ini?".

Jawabnya juga gampang, "Ah, bo dapa sengongo' ini potunjuk sup...."

2 comments:

Asrul Sani said...

Hahahahaha. Jokenya bener lucu banget

Anonymous said...

Celebritiesnude [url=http://nudecelebs.blogfree.net/?act=Profile&MID=460907] nude sex scene[/url] Nude art