Saturday, August 11, 2007

Aplikasi IT di UNG

Arbyn Dungga
2 Okt 06

Saya mencoba untuk sedikit membahas topik minggu ini urut berdasarkan pertanyaan2 utama moderator, tapi sekedar penjelasan, tidak untukmenyimpulkan.

Pertama, perubahan IKIP menjadi UNG telah membuka kesempatan perguruan tinggi ini membuka fakultas dan program studi non kependidikan. FPTK diubah menjadi fakultas teknik. Fakultas pertanian juga telah dibuka. Program studi yang non kependidikan tentu saja dibutuhkan untuk mendidik tenaga2 non guru dalam mengisi lapangan kerja di gorontalo.

Walaupun rata2 prodi yang non kependidikan masih tingkatan D3, tapi saya rasa kebutuhan di Gorontalo saat ini adalah tenaga lapangan yang siap merefleksikan ilmu dari bangku kuliah. Tidak ada catatan resmi tentang alumni program diploma ini yang berkecimpung di dunia kerja di Gorontalo. Tapi saya pribadi sempat melihat sendiri alumni D3 Akuntansi ada di sektor perbankan, jasa perdagangan, bagian akunting berbagai perusahaan kecil maupun menengah. Alumni dari D3 manajemen informatika banyak juga yang berkarir di bagian IT beberapa perusahaan di Gorontalo.

Dari sisi lain, perubahan IKIP menjadi UNG telah banyak menampung alumni2 HPMIG (yang kebanyakan dari ilmu terapan dan murni) dari berbagai kota di Indonesia menjadi tenaga akademis (dosen) di perguruan tinggi ini. Tentu saja mereka tidak hanya sekedar menjadi dosen tapi juga banyak terlibat dalam berbagai kegiatan pembangunan di provinsi yang memang membutuhkan disiplin ilmu mereka.

Sisi negatif perubahan IKIP menjadi UNG adalah ketidaksiapan mental pengelola perguruan tinggi ini sehingga model2 pengelolaan terpusat yang selama ini dianut oleh IKIP masih terbawa hingga menjadi UNG.

Kedua, apakah UNG terbelakang di Sulawesi? Bulan juli 2006 lalu saya mendapat kesempatan untuk bertemu dengan beberapa rekan pengelola IT seperti UNSRAT, UNHALU, UNRAM, UNMUL, dan satu lagi saya lupa. Saat itu di UGM kami mengikuti pelatihan pengelolaan jaringan untuk Indonesian Higher Education Network (INHERENT) dimana semua PT tadi termasuk UNG adalah salah satu simpul lokalnya. Dari pertemuan ini terungkap bahwa UNG adalah satu2nya perguruan tinggi yang memiliki akses jaringan LAN sampai ke tingkat jurusan dan satu2nya yang telah mengaplikasikan teknologi VOIP dari semua peserta pelatihan. Sehingga ketika pelatihan, peserta lain hanya menganga-nganga saja mendengar penjelasan teknis aplikasi VOIP dan jaringan, bahkan hanya ayik main internet.

Mungkin di Sulawesi, untuk teknologi, kita hanya kalah dari UNHAS yang punya bejibun tenaga IT. Tapi untuk terus maju uNG saat ini telah memiliki Sistem Informasi Akademik yang sedang diujicobakan dan terus dikembangkan. Awal November nanti akan coba diaplikasikan SMS Akademik dan e-learning. Untuk e-learning sendiri sebetulnya sudah ada sejak tahun 2003, tapi sekarang akan diintegrasikan sistem akademiknya. Insya Allah bulan Oktober ini juga akan diterapkan sistem pengelolaan arsip online, manajemen kehadiran, kepegawaian, keuangan berbasis intranet.

Mungkin itu yang bisa saya sampaikan dari segi dukungan sarana teknologinya, sedangkan dari segi kualitas dosen, pengajaran dan penelitian saya tidak banyak tahu. Terlepas dari itu semua, saya merasa UNG harus banyak berbenah terutama dari segi MENTAL.

No comments: