Monday, July 23, 2007

Kuliah Einstein

Bakrie Arbie
30 Mar 2006

Dalam rangka mengisi liburan panjang maka sayalampirkan kuliah Einstein kepada mahasiswa California Institute ofTechnology,tahun 1938.Dikutip dari buku Ilmu dalamPerspektif,diterbitkan oleh Yayasan Obor dan LIPI 1978.


Rekan-rekan yang muda belia:Saya merasa sangat bahagia melihat Anda semua di hadapan saya, sekumpulan orang muda yang sedang mekar yang telah memilih bidang keilmuan sebagai profesi. Saya berhasrat untuk menyanyikan hymne yang penuh puji, dengan refrain kemajuan pesat di bidang keilmuan yang telah kita capai, dan kemajuan yang lebih lagi yang akan Anda bawakan.

Sesungguhnya kita berada dalam kurun dan tanah air keilmuan. Tetapi hal ini jauh dari apa yang sebenarnya ingin saya sampaikan. Lebih lanjut, saya teringat dalam hubungan ini kepada seorang muda yang baru saja menikah dengan seorang isteri yang tidak terlalu menarik dan orang muda itu ditanya apakah dia merasa bahagia atau tidak. Dia lalu menjawab"Jika saya ingin menyatakan yang sebenarnya, maka saya harus berdusta".

Begitu juga dengan saya. Marilah kita perhatikan seorang Indian yang mungkin tidak beradab, untuk menyimak apakah pengalaman dia memang kurang kaya ataukah kurang bahagia dibandingkan dengan rata-rata manusia yang beradab. Terdapat arti yang sangat maknawi dalam kenyataan bahwa anak-anak dari seluruh penjuru dunia yang beradab senang sekali bermain meniru-niru Indian.

Mengapa ilmu yang sangat indah ini,yang menghemat kerja dan membikin hidup lebih mudah, hanya membawa kebahagiaan yang sedikit kepada kita? Jawaban yang sederhana adalah- karena kita belum lagi belajar bagaimana menggunakanya secara wajar. Dalam peperangan, ilmu menyebabkan kita saling meracun dan saling menjagal. Dalam perdamaian dia membikin hidup kita dikejar waktu dan penuh tak tentu.

Ilmu yang seharusnya membebaskan kita dari pekerjaan yang melelahkan spiritual malah menjadikan manusia budak-budak mesin, dimana setelah hari-hari yang panjang dan monoton kebanyakan mereka pulang dengan rasa mual, dan harus terus gemetar untuk memperoleh ransum penghasilan yang tak seberapa.

Kamu akan mengingat tentang seorang tua yang menyanyikan sebuah lagu yang jelek. Sayalah yang menyanyikan lagu itu, walau begitu, dengan sebuah itikad, untukmemperlihatkan sebuah akibat. Adalah tidak cukup bahwa kamu memahami ilmu agar pekerjaanmu akan meningkatkan berkah manusia.

"Perhatian pada manusia itu sendiri dan nasibnya harus selalu merupakan minat utama dari semua ikhtiar teknis, perhatian kepada masalah besar yang tak kunjung terpecahkan dari pengaturan kerja dan pemerataan benda"-agar buah ciptaan dari pemikiran kita akan merupakan berkah dan bukan kutukan terhadap kemanusiaan. Janganlah kau lupakan hal ini ditengah tumpukan diagram dan persamaan.


Komentar:
Ditahun 1939 di Berlin, Strassman dan Hahn menemukan bahwaUranium-235 bisa membelah dan menghasilkan energi sebesar 200 Mev, jauh lebih besar dari energi reaksi kimia sebesar 3-5 eV. Karena ketakutan Jerman akan menguasai dunia maka Einstein mengirim surat kepada Presiden Roosevelt. Hasilnya adalah bom yang meledak di Jepang di tahun 45. Beliau menghadapi buah simalakama memang, meskipun menurut beberapa tulisan menyatakan bahwa Einstein menyesal membuat surat tersebut.

No comments: