Monday, July 23, 2007

Sejarah Gorontalo, Mana Buktinya (2)

Rahman Dako
16 Desember 2005


Saya sependapat bahwa sejarah sangat penting. Dari sejarah kita banyak belajar ke arah yang lebih maju. Sejarah juga perlu dipelajari karena dari sana kita belajar bagaimana dinamika perkembangan masyarakat kita dari masa ke masa. Sejarah bukan hanya bercerita tentang kepahlawanan atau perjuangan melawan penjajah, tetapi juga mempertanyakan mengapa hal tersebut terjadi dan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhinya. Semester lalu saya malahan belajar sejarah ekologi (historical ecology) tentang bagaimana perubahan ekologi dari masa kemasa dan mengapa demikian.

Kalo yang dimaksud Nino dengan "piilu", saya pikir itu berbeda jauh dengan sejarah. Sejarah tidak pernah berbohong, walaupun ada pameo yang mengatakan bahwa sejarah selamanya ditulis oleh orang yang berkuasa. Makanya Belanda memang menulis sejarah dengan versi mereka, sesuai dengan frame budaya mereka, pengetahuan terbatas mereka terhadap bangsa kita dan terutama kepentingan mereka terhadap ekonomi dan misi gereja.

Walaupun demikian, akan selalu ada counter terhadap "kebohongan sejarah", misalnya setelah Soeharto jatuh, maka "sejarah" G30S/PKI oleh Nugroho Notosusanto dan film Janur Kuning dipertanyakan lagi (maaf kalo ada kemanakan dan keluarga Nugroho Notosusanto). "Keterlibatan" Soekarno dalam pemberontakan PKI-pun sekarang mulai digali lagi.

Saya ndak tahu apakah ada orang Gorontalo yang betul-betul sejarawan dan mendalami sejarah Gorontalo. Kita memang tidak punya budaya mengarsip karena memang kita lebih berbudaya tutur daripada budaya tulis. Saya pikir memang perlu diversifikasi keilmuan untuk generasi orang Gorontalo ke depan termasuk sejarawan, supaya tidak hanya didominasi oleh orang-orang yang banyak membuat "piilu".

Setahu saya, setiap sejarah punya fakta-fakta dan bukti yang mendukung kebenaran sejarah itu, misalnya dengan dokumen, artifak, kuburan, dll. Kalo Nino bilang marga yang satu punya sejarah yang berbeda dengan yang lain, atau dosen di IKIP/UNG yang buat sejarah piilu, itu karena mungkin kita belum punya sejarawan yang betul-betul belajar sejarah, minimal pernah kuliah di jurusan sejarah.

Kalo Nino beranggapan bahwa yang sekarang cuma piilu, maka memang perlu dibuat dari nol lagi untuk sejarah Gorontalo yang memang didasarkan pada fakta-fakta dan bukti yang ilmiah. Siapa yang mo mulai????

1 comment:

Anonymous said...

belom ada buku sejarah gorontalo lengkap, sampai teman2ku nanya gorontalo itu dimana????
nah ini membuktikan bahwa masih banyak yg ga kenal gtlo qt tercinta. & sy jg blom pernah bc bk sjarah gtlo (apa krna krang publikasinya ya)(contohnya d tk bk gramedia hampir tak pernah sy dptkan bk gtlo)
kl ada yg tahu bnyak ttg sjarah gtlo tlong dong ditulis atau kl ga ya bg2 ceritanya biar bs sy tulis........
kasihan kan anak cucu qt nnti,.. mrka btuh bk yag bs ngasih tahu ttg sejarah gtlo,....