Monday, July 23, 2007

Teknologi, UNG, dan Tambang Rakyat

Bakrie Arbie,
28 Des 2005


Ysh rekan-rekan yang berminat tentang lingkungan.

Berdasarkan data-data dari daerah lain yang terdapat tambang emas ternyata cara yang dilakukan oleh tambang rakyat mempunyai potensi untuk pencemaran lingkungan terutama oleh penggunaan air-raksa(mercury). Mohon kepada yang berminat dapat dicari data berapa kilogram air raksa yang dilepas ke lingkungan setiap minggu atau bulan di daerah tambang dan sekitarnya.

Saya pernah berbicara dengan pihak dinas pertambangan Gorontalo untuk memberikan teknologi daur ulang dari air raksa sehingga dapat dipakai berulang dan tidak terbuang ke lingkungan, tetapi ada masalahperizinan. Dinas tak dapat proaktif untuk memberikan teknologi pada usaha yang tak berizin resmi.

Oleh karenanya salah satu peneliti BATAN, yaitu Dr.Sofyan Yatim, menyerahkan prototipe dan cara bekerjanya pada seorang ibu pengamat lingkungan yang saat itu aktif di IKIP Gorontalo. Usul kami saat itu adalah untuk diperkenalkan kepada para penambang rakyat di Gorontalo dan dibuat oleh bengkel di Gorontalo agar bisa jadi usaha yang dapat tumbuh seperti bentor (yang saya dengar sudah ke beberapa propinsi).

Sebab, teknologi yang diberikan akan mencegah lepasnya air raksa ke lingkungan dan berarti penghematan biaya produksi mestinya akan menarik para penambang rakyat dari daerah lain. Selain teknologi proses daur ulang, BATAN juga memberikan bibit padi unggul yang mempunyai kapasitas produksi hingga 8 ton/ha (tingkat kebun percobaan malah bisa 10 ton/ha) dan teknologi pakan ternak untuk mempercepat penggemukan sapi.

Semoga usaha tersebut dapat dilanjutkan para sukarelawan yangberminat.

Majulah Gorontalo.

No comments: